Undang-undang kepabeanan, dalam penjelasannya, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “dokumen pelengkap pabean” adalah semua dokumen yang digunakan sebagai pelengkap pemberitahuan pabean. Contoh dari dokumen ini antara lain:
- Invoice
- Packing List
- Bill of Lading atau Airway Bill
- Manifest
Definisi dokumen pelengkap pabean juga ditemukan di Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 175/PMK.04/2014. Dokumen Pelengkap Pabean adalah semua dokumen yang digunakan sebagai pelengkap pemberitahuan pabean, misalnya invoice, packing list, bill of lading/airway bill, manifes, dan dokumen lainnya yang dipersyaratkan. Berikut adalah daftar dokumen pelengkap pabean beserta kode yang dicantumkan dalam pemberitahuan pabean:
NO. | KODE | NAMA DOKUMEN PELENGKAP PABEAN |
---|---|---|
1 | 217 | Packing List |
2 | 343 | Shiping Order |
3 | 380 | Invoice |
4 | 383 | SSTB |
5 | 410 | Surat Sanggup Bayar (SSB) |
6 | 430 | Bank Garansi |
7 | 440 | Surat Tanda Bukti Setor (STBS) |
8 | 454 | SSPCP |
9 | 465 | Letter of Credit (LC) |
10 | 666 | Pengecualian dengan Surat Keputusan |
11 | 704 | Master Bill Of Lading (Master BL) |
12 | 705 | Bill of Lading (BL) |
13 | 740 | Airwaybill (AWB) |
14 | 741 | Master Airwaybill (Master AWB) |
15 | 800 | Sertifikat Alat Perangkat Telekomunikasi dari Kementerian Pos dan Telekomunikasi |
16 | 803 | SATS LN dari Kementerian Kehutanan |
17 | 805 | Registrasi B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup |
18 | 808 | Ijin Impor dari Kepolisian Republik Indonesia |
19 | 810 | SM / SPM |
20 | 811 | SIE |
21 | 813 | Dokumen Cukai (CK) |
22 | 814 | Surat Keputusan Ijin Ekspor Berkala |
23 | 815 | Surat Keputusan Ijin Tata Niaga Ekspor |
24 | 816 | Dokumen Ekspor (PEB) |
25 | 834 | SNI Gula Kristal Mentah dari Kementerian Pertanian |
26 | 835 | Izin atau Pendaftaran Pestisida dari Kementerian Pertanian |
27 | 836 | Izin Impor dari Kementerian Pertanian |
28 | 842 | SNI dari Kementerian ESDM |
29 | 843 | Nomor Pelumas Terdaftar (NPT) dari Kementerian ESDM |
30 | 844 | Ijin Usaha Niaga / Ijin Usaha Niaga Terbatas dari Kementerian ESDM |
31 | 845 | Rekomendasi Impor Pelumas |
32 | 851 | Surat Ijin Karantina Tanaman |
33 | 853 | Surat Ijin Karantina Hewan / Ikan |
34 | 854 | Surat Persetujuan Muat dari BPOM |
35 | 856 | Laporan Pemeriksaan Surveyor (LPS-E) |
36 | 857 | Fumigation Certificate |
37 | 858 | CITES Certificate |
38 | 861 | Certificate Of Origin (CoO) atau Surat Keterangan Asal (SKA) |
39 | 871 | Nomor Pendaftaran Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan |
40 | 872 | Laporan Surveyor dari Kementerian Kesehatan |
41 | 873 | Importir Produsen (IP) Narkotika, Prekursor dan Psikotropika dari Kementerian Kesehatan |
42 | 874 | Importir Terdaftar (IT) Narkotika, Prekursor dan Psikotropika dari Kementerian Kesehatan |
43 | 875 | Surat Persetujuan Impor (SPI) Narkotika, Prekursor dan Psikotropika dari Kementerian Kesehatan |
44 | 888 | Pengecualian Perijinan |
45 | 902 | Ijin BAPETEN |
46 | 911 | Surat Keputusan |
47 | 912 | Surat Keputusan Fasilitas BKPM |
48 | 913 | Surat Keputusan Fasilitas Pertambangan |
49 | 917 | BPBC |
50 | 918 | Surat Keterangan Label Bahasa Indonesia |
51 | 942 | Izin Impor Karantina Tumbuhan |
52 | 943 | KH-5 / Izin Impor Karantina Hewan |
53 | 944 | KH-7 / Izin Impor Karantina Hewan |
54 | 945 | KH-12 / Izin Impor Karantina Hewan |
55 | 946 | KID-3 / Izin Impor Karantina Ikan |
56 | 947 | KID-15 / Izin Impor Karantina Ikan |
57 | 948 | NPIK |
58 | 949 | Pengakuan Sebagai Importir Produsen |
59 | 956 | Pengakuan Sebagai Importir Terdaftar |
60 | 957 | SNI / SPB dari Kementerian Perdagangan |
61 | 958 | Laporan Surveyor (LS) dari Kementerian Perdagangan |
62 | 959 | Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan |
63 | 993 | Surat Ijin Menteri Pertanian |
64 | 994 | Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) |
65 | 995 | Surat Tanda Bukti Setor (STBS) atau Surat Setoran Pajak Ekspor (SSP-E) |
66 | 996 | Surat Sanggup Bayar (SSB) |
67 | 997 | Customs Bond atau Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) |
68 | 998 | Surat Keputusan Fasilitas Kemudahan Ekspor Tujuan Impor (KITE) |
69 | 999 | Lainnya |
Kode diatas adalah kode yang harus dicantumkan dalam pengisian pemberitahuan pabean. Kode ini ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk tertib administrasi. Pengkodean ini menjadi penting mengingat penyerahan pemberitahuan pabean dilakukan secara online melalui jaringan internet. Data yang dikirimkan akan disimpan dalam database pada server DJBC.
Pemberitahuan Pabean, Dokumen Pelengkap Pabean, dan Penetapan Pabean
Berbicara mengenai kepabeanan, kita akan mengenal adanya tiga jenis surat atau dokumen yang terkait dengan ekspor dan impor.
- Pemberitahuan Pabean adalah dokumen atau surat yang dibuat oleh pengguna jasa dan diserahkan ke kantor bea dan cukai dalam melaksanakan kewajiban pabean.
- Dokumen Pelengkap Pabean adalah dokumen yang digunakan untuk melengkapi dan mendukung pemberitahuan pabean yang diserahkan ke kantor bea dan cukai.
- Penetapan Pabean adalah surat atau dokumen yang diterbitkan oleh pejabat bea dan cukai dalam menetapkan tarif, nilai pabean, dan/atau sanksi administrasi.
Ketiga dokumen ini adalah dokumen yang merupakan satu rangkaian yang saling terkait satu sama lain. Importir menerima invoice dan packing list yang merupakan dokumen pelengkap pabean. Berdasar invoice dan packing list, importir membuat PIB sebagai pemberitahuan pabean. Dalam hal diperlukan, petugas bea cukai dapat menerbitkan Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) untuk menetapkan tarif dan nilai pabean atas PIB tersebut. SPTNP ini adalah salah satu bentuk penetapan pabean. Penetapan pabean ini hanya diterbitkan dalam hal diperlukan. Tidak semua pengajuan PIB akan diterbitkan SPTNP.
Mandatory
Dokumen pelengkap ada yang dipersyaratkan secara wajib (mandatory) untuk dilampirkan dalam pemberitahuan pabean, namun ada pula yang tidak. Invoice, packing list dan Bill of Lading (BL) adalah dokumen yang secara mandatory wajib dilampirkan dalam pemberitahuan pabean. Ketiga dokumen ini adalah dasar pembuatan dan pengisian pemberitahuan pabean.
Dokumen-dokumen ini memiliki fungsi yang sangat penting. Invoice menjadi dasar pemeriksaan nilai pabean karena di dalamnya berisi nilai atau harga barang beserta incoterm yang digunakan. Packing list, yang berisi berapa banyak barang dan kemasan yang digunakan, akan menjadi dasar pemeriksaan fisik dalam hal importasi terkena penetapan jalur merah.
Dalam hal impor, PIB juga wajib dilampiri dengan Bill of Lading (BL) yang membuktikan bahwa barang tersebut berasal dari luar negeri. Tanggal yang tertera pada Bill of Lading juga sangat penting untuk menentukan berapa lama barang tersebut harus diselesaikan kewajiban kepabeanannya (customs clearance). Dalam hal barang diangkut menggunakan pesawat udara Bill of Lading (BL) ini digantikan dengan Airway Bill (AWB).
Paperless
Pemberitahuan pabean diajukan secara elektronik melalui jaringan internet. Begitupun dengan dokumen pelengkap yang menjadi dasar pembuatan dan lampiran dari pemberitahuan pabean. Dokumen pelengkap disajikan dalam bentuk file pdf dan di-uplaod ke dalam sistem komputer bea dan cukai.
Tidak semua dokumen pelengkap dapat diserahkan secara elektronik. Hasil cetak Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin (COO) sampai sekarang masih dipersyaratkan untuk diserahkan langsung kepada petugas di kantor bea cukai. Bahkan perusahaan yang sudah memiliki status sebagai Mitra Utama (MITA) Kepabeanan juga masih diwajibkan untuk menyerahkan hardcopy COO untuk dapat menggunakan tarif preferensi. Khusus untuk perusahaan MITA Kepabeanan, penyerahan hardcopy COO dilakukan kepada Client Coordinator (CC).
Download:
- Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;
- Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan; dan
- PMK Nomor 175/PMK.04/2014 tentang Penggunaan Dokumen Pelengkap Pabean dalam Bentuk Data Elektronik
Warngadun 😀
Warngad: “Katanya kalo kita bikin PIB, invoice wajib dilampirkan, kalo misalkan gw dapet hibah, kan gak ada invoice-nya, berarti gw harus bikin sendiri?”
Kombot: “Ya enggak juga dong, mandatory itu artinya memang wajib, tapi ya kalo ada aja. Kalo dapet invoice wajib dilampirkan, kalo gak ada ya jangan mengada-ada, apalagi sampai bikin sendiri, itu ngawur namanya. Biasanya sih kalo udah urusan lintas negara, pengiriman barang disertai dengan invoice, kalopun hibah, ya nilainya dicantumkan tapi diberi keterangan for customs purposes only.”
Warngad: “Sok tahu lu!”
Kombot: “Daripada sok bodo kayak elu”
***